Sibuk, sebentar menulis sebentar menghapus menulis lagi menghapus lagi terus... berulang. Seperti itulah gambaran saya ketika sedang menulis. Karena tidak biasa, menulis jadi sesuatu yang menyulitkan.
[ Kenapa jarang nulis? ] tidak punya penghapus
[ Har... ]
Entah kenapa, ketika berhadapan dengan selembar kertas berwarna putih, pikiranpun jadi putih. Rasanya sulit sekali mendapatkan ide.
Pernah sekali waktu mengunakan metode seorang pelukis, dengan menenteng secarik kertas datang ke suatu tempat. Setelah menentukan objek yang akan ditulis, pekerjaan menulispun mulai dilakukan. Ingin tau hasilnya seperti apa?, nihil.
Seorang teman pernah berkata, 'kalau menulis itu soal perasaan'. Sepertinya perkataan itu ada benarnya juga, yang pasti tulisan ini ada karena perasaan kesal susah dapat ide.