Rasa-rasanya sering mendengar pendapat bahwa, 'lupa' adalah salah satu konsekuensi dari bertambahnya usia. Umur tua sering kali dijadikan alasan seseorang jadi pelupa.
Bicara lupa, tanpa sengaja saya menemukan sebuah pernyataan yang cukup menggelitik hati. Pernyataan tersebut kurang lebih sebagai berikut;
"Lupa tidak selalu merupakan musibah, ada kalanya lupa bisa merupakan anugerah".
Hmm.. pernyataan ini, membuat saya teringat akan cerita lama. Sebuah cerita tentang den Tarman dan nyi Esih. Berikut cuplikan dari cerita lama yang di maksud tersebut;
Cerita bermula ketika den Tarman masuk ke dalam rumah dan memanggil salah seorang pembantunya yang bernama Narji.
“Narji.. Narji”, panggil den Tarman. Tidak lama berselang si Narji datang, “ada apa gan?”.
Saat si Narji datang menemuinya, den Tarman terkejut. Persisnya, terkejut dan marah.
“Narji..!!, kamu apa-apaan bugil begitu?”, bentak den Tarman.
Dengan gelagapan si Narji menjawab, “is.. maaf gan, lupa.. lagi mandi”.
Hahh..!! Narji.. Narji, lupa mu itu bikin sewot den Tarman saja. Dan sepertinya, ini merupakan contoh dari pernyataan 'lupa membawa musibah'.

[ Seandainya nyi Esih, gimana.. ] Hmm.. bisa jadi ini sebuah anugerah.
[ Anugerah yahh.. ] Yahh.. seandainya nyi Esih ikut-ikutan si Narji, lupa.
Iseng-iseng mencermati sesuatu pernyataan yang berkaitan dengan lupa, ternyata cukup membuat pusing kepala. Ada suatu pernyataan, 'hal yang pertama (cukup-sekali) sulit untuk di lupakan'. Sementara pernyataan lain mengatakan, 'membiasakan diri (berkali-kali) adalah cara bagus untuk tidak lupa'. Dua pernyataan tentang lupa yang saling bertolak belakang tentunya.
Sepertinya memang benar, hal yang pertama itu sulit untuk di lupakan. Terlebih, hal pertama tersebut adalah sesuatu yang bersifat spesial. Semisal, urusan cinta.
Saya pikir anda masih ingat betul, siapa orang yang pertama kali membuat anda menangis karena rindu. Heuheu.. yang pasti, bukan saya kan..
Yahh.. itulah nasib karena bukan yang pertama, mudah sekali untuk di lupakan.
Dan pernyataan 'membiasakan diri adalah cara untuk tidak lupa', tentunya sesuatu yang benar juga. Alasannya, yahh.. pernyataan tersebut memang sudah terbukti. Sesuatu hal jika di lakukan berulang-ulang hasilnya adalah bosan ehh.. maksudnya, jadi tidak lupa.
Sesuatu yang dilakukan berulang-ulang pada akhirnya akan membentuk sebuah kebiasaan. Dan kalau sudah jadi kebiasaan, tentu akan jadi sulit lupa.
Ada cerita lain yang berkaitan dengan lupa. Persisnya, cerita tentang orang yang lupa akan sesuatu, karena sesuatu tersebut memang bukan merupakan kebiasaan dari diri-nya. Cerita ini, kalau tidak salah judulnya "Setengah Meter".Ceritanya sendiri kurang lebih sebagai berikut;
Di sebuah tempat yang jauh dari keramaian kota, tinggal sepasang kekasih. Suatu waktu di saat sedang memadu kasih, si gadis berkata, "Abang, kenapa sih tiap kali apel mesti pakai sarung melulu. Sekali-kali, pakai celana dong.. ". Mendapat pertanyaan seperti itu sang arjuna pun menjawab, " Ahh.. itu mah gampang neng. Besok-besok abang apel pakai celana".
Dengan niat menyenangkan hati sang kekasih, esok harinya sang arjuna pergi ke kota. Di kota, arjuna keluar-masuk toko dengan maksud mencari bahan celana. Dan setelah mendapatkan apa yang di cari, arjuna kembali pulang ke desa.
Sesampainya di desa, arjuna tidak langsung pulang ke rumah. Tetapi, ia mampir dulu ke rumah tukang jahit.
Hmm.. perasaan jarang-jarang yahh.. ada cerita, 'Arjuna menjahit celana'.Di hari Kamis sehabis pulang dari tukang jahit, tampak wajah arjuna berseri-seri. Setidaknya ada dua alasan kenapa hal itu terjadi. Pertama, arjuna mempunyai celana baru. Celana panjang berwarna coklat plus setengah meter sisa bahan. Dan kedua, malam jumat adalah jadwal apel mingguan bertemu sang kekasih hati.
Sehabis magrib, arjuna pergi menuju rumah sang kekasih. Arjuna pergi memakai celana panjang di rangkap sarung. Yahh.. harap dimaklumi, arjuna selama ini sudah terbiasa pergi kemana-mana pakai sarung.
Di tengah perjalanan, Arjuna kebelet pipis. Dengan pertimbangan takut basah, sebelum pipis celana panjangnya dia buka. Tapi sayang, selesai pipis karena tergesa-gesa dan tidak biasa dia lupa untuk memakai celana panjangnya kembali.
Singkat cerita, arjuna tiba di rumah dan langsung bertemu si gadis. Sapa si gadis, "ihh.. abang bohong, katanya mau pakai celana". Dengan sigap arjuna mengangkat sarung dan berkata, "neng, lihat..". Seketika itu juga si gadis menjerit, "ihh.. panjang".
Arjuna tersenyum dengan bangganya dan berkata, "iyahh.. panjang. Di rumah juga neng.. masih ada sisa, setengah meter lagi".
---ooOoo---
.
.