Sabtu, 11 Juni 2011

Rory Delap

Rory Delap, kelahiran Iris 6 Juni 1976. Siapakah dia?, apakah :
a. Mantan atlet lempar lembing kemudian, menjadi pemain sepak bola;
b. Pemain sepak bola klub Stoke City dengan nomor punggung 24;
c. Pemain sepak bola dengan kemampuan hebat dalam melakukan lemparan kedalam.




Pertama kali mengetahui Rory Delap, pada saat pertandingan sepak bola antara Stoke City vs Arsenal. Pertandingan tersebut terjadi di liga inggris musim kompetisi 2008-2009. Sepintas, terlihat wajah senewen Arsene Wenger (manager Arsenal) ketika terjadi lemparan kedalam untuk Stoke City. Wajah senewen Arsene Wenger tersebut bukan tanpa alasan. Assist berupa lemparan kedalam Rory Delap di daerah pertahanan Arsenal, berbuah gol untuk Stoke City.

Rory Delap adalah pemain sepak bola dengan kemampuan hebat dalam melakukan lemparan kedalam. Lemparan kedalam Rory Delap memang tidak sejauh apa yang dilakukan oleh Andy Legg (44,6 meter) tetapi, assist dari lemaparan kedalam Rory Delap menghasilkan lebih dari 30 gol.
Kehebatan Rory Delap  membuat Arsene Wenger patah hati, "Ya, tentu kami punya rencana. Kami berusaha dengan gigih. Tapi gol-gol seperti itu... butuh kekuatan terbaik kami untuk menghadapinya".
Luiz Felipe Scolari (mantan manager Chelsea) turut berkomentar, "Saya pikir dia menembakkan bola lebih baik pakai tangan daripada pakai kakinya".
Gara-gara Rory Delap, lebih baik memberi tendangan sudut untuk Stoke City daripada lemparan ke dalam.


[ Rory Delap ganti sepatu. ] Maksudnya?
[ Sorry gelap mati lampu.  ] Ihh...


Sisi lain yang menarik dari seorang Rory Delap. Sesuai dengan namanya yang tertulis di baju ( DELAP ), pemain ini mempunyai kebiasaan ngelap bola sebelum melakukan lemparan kedalam. Urusan ngelap bola di liga Inggris, Rory Delap ternyata punya saingan dari Blackburn Rovers yaitu Morten Gamst Pedersen.
Dipikir-pikir, jika seandainya Stoke City berhadapan denga Blackburn Rovers maka pertandingan tersebut akan menghasilkan sebuah bola terbersih dari pertandingan sepak bola (betul tidak...?).


Jumat, 03 Juni 2011

Kurang belAjar

Kenal juga Tidak
Oleh : MeDo

Jumpa karena beradu.
Aku malu diapun tersipu.
Sunyi rasa hilang rindu.
Jangan ada harap jumpa di pisah waktu.

Bertemu di pasar kosambi.
Aku belanja katel, dia beli panci.
Tak pernah kenal dan tak ada hati.
Kenapa langit dan bumi jadi saksi?.

Tawarnya rasa hati.
Di batas waktu... yang tidak harus memisahkan kita berdua.
Sumpah!, langit dan bumi tidak perlu jadi saksi.
Tidak ada cinta suci di antara kita berdua.


Untuk amanya, karya tulisan diatas saya masukan kategori sajak. Kenapa sajak?, karena sajak adalah puisi tetapi puisi belum tentu sajak.



[ Sepertinya, lirik lagu lebih aman lagi tuh... ]  hmm... ide bagus


Banyak guru yang telah ku dihadapi tetapi, guru pelajaran bahasa Indonesia yang aku suka. Caranya bertutur kata, guru pelajaran bahasa Indonesia lebih enak di dengar. Masalahnya adalah... guru bukan radio.
Pelajaran bahasa Indonesia bukanlah pelajaran paporit, semua pelajaran sama saja. Yah... sama saja, semuanya sama selalu menuntut. Menuntut untuk tau; menuntut untuk hafal; menuntut untuk paham dan ada juga yang menuntut untuk jadi terampil. Tetapi yang paling penting, karena kita jadi lebih banyak tau, hafal, paham dan terampil maka kualitas kita-pun menjadi lebih baik. Perlu di ingat dan diperhatikan, itu semua berkat peran guru bukan radio.



[ Keukeuh... guru bukan radio, aduh... ]


Ada kata-kata yang selalu kuingat dari seorang guru ketika sedang mengajar, beliau selalu berkata, "ada yang mau bertanya?".
Asal tau saja, ma' lu bertanya ma' gue menjawab.

.