Tinggal sendirian di rumah itu, antara bebas dan tidak bebas. Semisal urusan tidur, bebas bisa tidur dimana saja tergantung keinginan. Maaf kata, siapa yang akan melarang tidur diatas meja makan. Kalau mandi, pintu kamar mandi tidak perlu ditutup apalagi di kunci. Tapi, jika pergi ke luar rumah... jauh dekat pintu rumah harus selalu di gembok.
Sebelum di tinggal pergi sendirian di rumah, ada banyak pesan diterima. Pesan-pesan tersebut jumlahnya lumayan banyak, mulai dari pesan A sampai dengan pesan Z. Dan seperti biasanya, pesan-pesan tersebut cukup diingat tidak pernah dicatat.
Satu dari sekian banyak pesan adalah pekerjaan menyiram tanaman. Dengan bibir manyun, tanamanpun disiram. Jelasnya, satu-persatu tanaman disemprot sampai semuanya basah kuyup.

[ Manyun yah...?. ] iyah
[ Wow... keren. ]
Selesai sudah pekerjaan menyiram tanaman, rokokpun keluar sebatang. Sambil merokok, memperhatikan hasil pekerjaan. Jujur, setelah tanaman di siram suasana taman terasa lebih indah dan nyaman. Dalam benak pikiran, "sepertinya lebih asik menikmati keindahan taman, di sertai satu gelas kopi hitam panas". Dan biasanya sih... kalau sudah keluar rokok plus kopi, bisa jadi ini adalah hobi baru.
Di dalam taman, ada banyak bunga dengan bentuk dan ukuran beraneka ragaman serta di padu-padankan dengan warna-warna yang indah. Keberadaan bunga adalah hal paling menarik dari sebuah taman. Apalagi kalau ditambah dengan sebuah kolam plus suara gemercik air, hmm... pastinya lebih matap.
Bicara bunga, tentunya sesuatu yang identik dengan kaum perempuan. Muncul sebuah pertanyaan, "karena alasan taman, pantaskah seorang laki-laki menyukai sekuntum bunga?".
Honey, andaikan kau sekuntum bunga... aku adalah kumbangnya... heuheuheu...