Sabtu, 30 April 2011

Kebiasaan Menjadi Karakter

Aristoteles melemparkan sebuah pendapat; karakter kita dibentuk oleh kebiasaan-kebiasaan kita. Kita adalah apa yang kita kerjakan secara berulang-ulang. Oleh karena itu, keunggulan bukanlah sesuatu perbuatan tetapi suatu kebiasaan. Jadi, kalau kita membiasakan diri kita jujur maka jujur itu akan menjadi karakter kita. Sebaliknya, orang yang biasa berdusta maka dusta itu menjadi karakternya.

Ini hanya sebuah intermeso saja, teringat pepatah kuno di Spanyol : "untuk menjadi petarung melawan banteng, pertama-tama anda harus belajar menjadi seekor banteng". 
Seandainya ada seorang matador pemula yang belajar tingkat dasar dalam rentang waktu cukup lama, apakah dia akan memiliki karakter seekor banteng?. Tiap kali melihat warna merah dia tubruk. Nonton balap mobil F1 di sirkuit Catalunya, mobil Ferrari lewat dia kejar. Dan sekalinya masuk restoran, dia berkata : "saya minta sekarung rumput segar".



[ Ahh... come on baby! ]  namanya juga intermeso, bebas!


Setiap orang memiliki suatu karakter, namun karakter tersebut masih bisa diubah. Kita mempunyai kemampuan menentukan karakter apa yang kita inginkan dan hal itu bisa diwujudkan dengan tekad yang kuat, ketekunan serta kerja keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar