Jumat, 09 September 2011

Perempuan Oh Perempuan

Aneh bin ajaib. Suatu hari saya dijadikan samsak oleh sekelompok perempuan. Nasib samsak, dipukul dan ditendang. Anehnya, rasa sakit akibat pukulan dan tendangan tidak terasa. Dan ajaib, tidak ada sedikit pun pikiran untuk protes atau marah karena dijadikan sebuah samsak. Pada saat itu, saya sebagai samsak cuma bisa nyengir saja... seperti kuda.
Setidaknya ada dua pernyataan menarik berkaitan dengan keberadaan saya sebagai samsak. Pernyataan pertama mengatakan, "samsak jangan di beri kaki karena samsak tidak punya kaki, samsak itu... gantung saja!!!". Sementara pernyataan kedua mengatakan, " samsak bentuknya lucu, disimpan di sudut ruang hati ehh... ruangan rumah sepertinya akan terlihat bagus".
Pertanyaannya adalah, samsak itu sebetulnya apa?. Betulkah samsak itu lucu atau samsak itu punya kaki. Ahh... yang jelas, akan jadi lucu bila samsak punya kaki. Begitu sadar akan ada yang memukul atau menendang, samsak langsung lari. Lumpat...



Ngomong-ngomong sekelompok perempuan, jadi teringat masa lalu. Jamannya sekolah dulu. Yahh... jaman dulu, jamannya tikotok dilebuan. Beda dengan jaman sekarang. Jaman sekarang mah... tikotok diformalinan kali yee....

[ Jaman dulu dan jaman sekarang beda yahh...? ] Beda dong...
[ Hmm... ] Lain dulu lain sekarang.
[ Maksudnya? ] Yahh... hati-hati saja,  jangan sampai terjebak masa lalu.


Ini cerita baheula, cerita sekelompok perempuan dan seorang laki-laki.
Ada mahasiswa calon guru pelajaran olah raga sedang melakukan kerja praktek di sekolah. Pada hari itu, ia mendapat tugas mengajar pelajaran olah raga murid perempuan di luar kelas. Menjelang akhir pelajaran bertepatan dengan waktu jam istirahat sekolah, murid-murid perempuan masuk ke dalam kelas dengan maksud ganti pakaian. Sementara mahasiswa calon guru, menunggu di luar kelas persis di depan pintu. Selang beberapa lama kemudian, terlihat sekelompok murid perempuan keluar dari jendela kelas. Satu per satu mereka pergi meninggalkan ruang kelas beserta calon guru yang tetap setia menunggu di depan pintu. Karena tidak sadar di tinggal pergi, ini calon guru terlihat senyum-senyum saja di depan pintu. Padahal mah... yahh... padahal. Nasib mu tuh calon guru... apes!!!.
Halahh... dari pada kamu calon guru, mending juga saya jadi samsak... heuheuheu.

Perempuan oh perempuan. Ada rasa kagum, terpesona dan sulit di percaya ketika melihat sekelompok perempuan keluar dari ruang kelas dengan cara melompat dari jendela. Satu di antara kelompok perempuan tersebut adalah 'si dia'. Dengan sedikit membersihkan dan merapihkan pakaiannya, 'si dia' pergi meninggalkan ruang kelas. Tampak mimik muka dingin tanpa dosa, 'si dia' berjalan santai melenggang menuju warung di pojok halaman sekolah untuk bergabung dengan teman-temannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar